
Tottenham Hotspur berhasil menjuarai Liga Europa 2024/2025. The Lilywhites merebut trofi usai mengandaskan Manchester United 1-0 di final. Tottenham pun meraih trofi Liga Europa ketiga dalam sejarah mereka. Dua trofi sebelumnya mereka dapatkan saat turnamen tersebut masih bernama Piala UEFA.
Selain soal nama kompetisi, ada lagi yang berbeda dalam keberhasilan Tottenham juara musim ini. Tak seperti dua sukses sebelumnya, kali ini mereka juara bersama pelatih asing. Ia adalah Ange Postecoglou, pelatih asal Australia kelahiran Yunani. Postecoglou menjadi pelatih kesepuluh yang membawa klub Inggris juara Piala UEFA atau Liga Europa.
Uniknya, di antara sepuluh pelatih tersebut, hanya empat yang berasal dari Inggris. Sukses para pelatih lokal itu pun terjadi lebih dari 40 tahun lalu. Sementara, enam nama lainnya berstatus pelatih asing. Siapa saja mereka?
1. Bill Shankly membawa Liverpool juara Piala UEFA 1972/1973
Dua edisi pertama Piala UEFA dimenangi oleh klub Inggris. Tottenham Hotspur menjuarai Piala UEFA 1971/1972 bersama pelatih asal Inggris. Sementara, edisi 1972/1973 menjadi milik Liverpool. The Reds menjadi kampiun di bawah asuhan pelatih legendaris asal Skotlandia, Bill Shankly.
Shankly membawa Liverpool melibas Borussia Moenchengladbach di final dengan skor agregat 3-2. Ia pun menjadi pelatih pertama yang mempersembahkan trofi Eropa bagi Liverpool. Periode kepemimpinan Shankly di Liverpool sendiri berlangsung pada 1959–1974. Selain 1 trofi Eropa, ia meraih 8 trofi mayor di kancah domestik bersama Si Merah.
2. Gerard Houllier mengikuti jejak Shankly dengan memenangi Piala UEFA 2000/2001 bersama Liverpool
Liverpool kembali menjuarai Piala UEFA pada 1975/1976, kali itu bersama pelatih Inggris. Mereka baru berjaya lagi dengan pelatih asing saat memenangi trofi Piala UEFA ketiga. Pelatih tersebut adalah Gerard Houllier yang berasal dari Prancis. Ia mengikuti jejak Bill Shankly dengan membawa Liverpool juara Piala UEFA 2000/2001.
Perjalanan Liverpool menjadi juara sendiri saat itu cukup impresif. Mereka menyisihkan tim-tim kuat yaitu AS Roma, FC Porto, dan Barcelona dalam perjalanan ke final. The Reds lalu berjaya usai menundukkan Deportivo Alaves di final melalui gol emas.
Houllier sendiri tak hanya mempersembahkan trofi Piala UEFA pada musim tersebut. Ia juga membawa Liverpool berjaya di Piala FA dan Piala Liga. Ada pula raihan trofi Charity Shield dan Piala Super UEFA pada musim berikutnya. Kelima trofi tersebut adalah seluruh gelar Houllier selama membesut The Reds pada 1998–2004.
3. Rafael Benitez membawa Chelsea juara Liga Europa 2012/2013 meski berstatus manajer interim
Piala UEFA berganti nama menjadi Liga Europa pada 2009/2010. Sejak itu, ada empat momen keberhasilan klub Inggris juara, seluruhnya bersama nakhoda asing. Yang pertama adalah saat Chelsea menjuarai Liga Europa 2012/2013. The Blues berjaya bersama manajer asal Spanyol, Rafael Benitez.
Benitez sebenarnya hanya berstatus manajer interim saat itu. Ia menggantikan Roberto Di Matteo yang dipecat sebelum paruh musim. Hebatnya, Benitez berhasil membangkitkan performa Chelsea. Selain juara Liga Europa, The Blues juga finis di tiga besar English Premier League. Mereka juga mencapai semifinal Piala FA dan Piala Liga.
Liga Europa 2012/2013 sendiri dimenangi Chelsea usai menundukkan Benfica di final. Uniknya, Chelsea juga baru menjuarai Liga Champions Eropa pada 2011/2012. Mereka pun menjadi tim pertama yang memenangi Liga Europa dan Liga Champions secara beruntun.
4. Jose Mourinho membawa Manchester United juara Liga Europa untuk pertama kali pada 2016/2017
Berikutnya, ada Jose Mourinho, manajer Manchester United saat menjuarai Liga Europa 2016/2017. Itu adalah trofi Liga Europa pertama dalam sejarah Setan Merah. Namun, bagi Mourinho, itu adalah sukses keduanya di ajang tersebut. Pria Portugal itu meraih trofi pertamanya bersama FC Porto pada 2002/2003.
Selain dua trofi Liga Europa, Mourinho juga dua kali juara Liga Champions bersama FC Porto dan Inter Milan. Ia bahkan memenangi edisi perdana Liga Konferensi UEFA pada 2021/2022 bareng AS Roma. Mourinho pun menjadi pelatih pertama yang menjuarai tiga kasta kompetisi antarklub Eropa.
5. Maurizio Sarri meraih trofi mayor pertamanya berupa Liga Europa 2018/2019 bersama Chelsea
Pada 2018/2019, Chelsea kembali menjuarai Liga Europa bersama pelatih asing. Mereka saat itu dibesut Maurizio Sarri, pelatih Italia yang sebelumnya bersinar di Napoli. Namun, Sarri datang ke Stamford Bridge dengan status pelatih nol gelar. Ia saat itu belum pernah memenangi trofi meski sudah melatih sejak 1990.
Menangani Chelsea ternyata sukses mengubah peruntungan Sarri. Trofi Liga Europa 2018/2019 menjadi trofi pertama yang ia raih dalam kariernya. Namun, Sarri akhirnya hanya 1 musim menjadi juru taktik The Blues. Ia hijrah ke Juventus pada musim berikutnya dan langsung memenangi scudetto pertama dalam kariernya.
6. Ange Postecoglou menyudahi puasa trofi Tottenham Hotspur dengan menjuarai Liga Europa 2024/2025
Ange Postecoglou menjadi nama terbaru yang masuk daftar ini. Postecoglou juga adalah pelatih Australia pertama yang berjaya di kompetisi antarklub Eropa. Trofi Liga Europa 2024/2025 pun meredakan tekanan bagi Postecoglou di Tottenham Hotspur. Sebelumnya, posisinya sempat goyah gara-gara performa buruk sepanjang musim ini.
Tottenham Hotspur tentu juga layak berpesta atas keberhasilan mereka. The Lilywhites akhirnya menyudahi puasa trofi mayor yang mereka derita sejak 2008. Tottenham juga berjaya lagi di level Eropa untuk pertama kali sejak 1984. Plus, mereka berhak kembali tampil di Liga Champions setelah 2 musim absen.
Sukses klub Inggris di Liga Europa sebagian besar terjadi berkat tangan dingin pelatih asing. Hal itu berbeda dengan klub-klub negara lain yang kebanyakan juara bersama pelatih lokal. Akankah fenomena itu terus berlanjut?
Komentar
Posting Komentar