Secara singkat, bunyi merupakan getaran yang menyebar sebagai gelombang akustik. Agar bisa menyebar, bunyi harus memiliki perantara, seperti udara, air, atau gas. Lebih lanjut, bunyi sendiri bisa ditangkap oleh telinga manusia. Nah, bunyi yang ditangkap oleh telinga sangat bervariasi dan bisa berbeda tergantung dari panjang gelombang, jaraknya, sampai tingkatannya.
Seperti hal lain, bunyi juga memiliki sifat tersendiri. Sifat-sifat tersebut merupakan sesuatu yang khas, menjadi karakteristik bunyi, dan tidak bisa ditemukan pada hal lain. Sebenarnya, hanya dengan mendengar dan mengamati bunyi kamu sudah bisa menebak sifat-sifat tersebut. Sayangnya, gak banyak orang yang peduli dan paham dengan sifat yang dimiliki bunyi. Karenanya, mari kita bahas sifat-sifat yang dimiliki bunyi agar pengetahuanmu bertambah!
1. Bunyi bisa merambat melalui berbagai media

Dilansir SchoolNet South Africa, bunyi bisa merambat atau bergerak melalui tiga perantara, yaitu benda cair, gas, dan padat. Uniknya, bunyi akan merambat dengan kecepatan yang berbeda tergantung perantaranya. Jika diurutkan, bunyi mampu merambat lebih cepat lewat benda padat, cair, dan kemudian gas. Dalam hal ini, bunyi bisa bergerak dengan sangat cepat di benda padat karena molekul di benda padat lebih rapat daripada molekuk di benda lain. Alhasil, bunyi terdengar dengan lebih cepat jika bergerak melewati benda padat seperti kayu, tanah, atau besi.
2. Bunyi bisa dipantulkan

Bunyi mirip dengan cahaya, yaitu sama-sama bisa dipantulkan. Berbeda dengan cahaya, saat memantul bunyi akan sedikit berubah dan tidak sama dengan bunyi original atau bunyi yang pertama. Dilansir NetWell, bunyi akan memantul ketika bertemu atau menabrak benda seperti dinding. Saat menambrak benda padat, gelombang bunyi dan suara yang dihasilkan akan ikut berubah. Sebagai contoh, suara atau bunyi yang awalnya berat akan berubah menjadi lebih kompleks, kecil, atau terdengar sedikit lebih tinggi. Tak hanya saat bertemu benda padat, bunyi juga bisa memantul ketika bertemu benda cair seperti air.
3. Bunyi bisa mengalami pembiasan

Pembiasan atau refraksi merupakan keadaan ketika bunyi menabrak atau melewati perantara dengan kecepatan yang berbeda. Biasanya, pembiasan terjadi saat bunyi berpindah dari satu perantara ke perantara lain. Awalnya, suatu bunyi merambat melalui benda padat seperti kaca dan dinding. Kemudian, saat bunyi tersebut bertabrakan dengan perantara cair seperti air maka bunyi tersebut akan menalami pembiasan.
Saat hal tersebut terjadi, maka bunyi akan terdengar berbeda. Dalam hal ini, bunyi yang awalnya bernada tinggi bisa terdengar memiliki nada rendah. Atau, bunyi yang awalnya sangat keras bisa juga terdengar pelan. Lebih lanjut, hal tersebut bisa terjadi karena kecepatan rambatan atau pergerakan bunyi bisa berbeda tergantung dari perantaranya.
4. Bunyi dapat dilenturkan

Laman Physics Tutorial menjelaskan kalau difraksi atau pelenturan bunyi melibatkan perubahan bunyi saat bunyi melewati suatu rongga, bukaan, atau rintangan tertentu. Spesifiknya, biasanya pelenturan bunyi akan terjadi saat bunyi memasuki tempat yang sempit. Saat bunyi masuk ke rongga, tempat sempit, atau lubang, bunyi juga mampu menyebar dan melebar ke tempat yang lebih luas.
Dalam hal ini, bunyi merupakan sesuatu yang fleksibel karena di satu sisi bisa mengecil dan memasuki tempat sempit, namun bisa kembali melebar ke tempat yang luas. Jadi, jika sumber bunyi atau sumber suara tidak terlihat, kamu tetap bisa mendengar bunyi tersebut. Jika masih ada lubang kecil, retakan, rongga kecil, atau bukaan kecil maka bunyi tersebut tetap bisa merambat, tersebar luas, dan terdengar walau kadang tidak terlalu jelas.
5. Bunyi bisa dipadukan

Dikutip Science Learning Hub, perpaduan atau interferensi bunyi terjadi ketika ada dua atau lebih gelombang bunyi di satu tempat yang sama. Saat hal tersebut terjadi, tiap gelombang bunyi akan "bertabrakan", memadukan diri, dan mempengaruhi satu sama lain. Terkadang, perpaduan tersebut membentuk interferensi konstruktif yang saling memperkuat satu sama lain. Tak cuma itu, di banyak kesempatan perpaduan tersebut juga membentuk intereferensi destruktif yang melemahkan satu sama lain. Contohnya dapat terlihat pada paduan bunyi musik dan teriakan di konser. Nah, kedua bunyi tersebut akan saling berpadu dan membuat bunyi yang sangat keras dan tidak beraturan.
6. Bunyi membutuhkan medium untuk merambat

Sebagai sebuah gelombang, bunyi membutuhkan perantara agar bisa bergerak. Lebih lanjut, bunyi juga membutuhkan medium yang bisa menghadirkan perantara-perantara tersebut. Dalam hal ini, medium paling umum yang digunakan bunyi untuk bergerak adalah udara. Pasalnya, gelombang bunyi bisa bergerak dan merambat lewat molekul udara. Karena hal tersebut, bunyi tidak bisa terdengar dan bergerak di ruang angkasa atau ruang hampa. Laman Cool Cosmos menjelaskan kalau di ruang angkasa tidak ada udara yang mana membuat bunyi tidak memiliki medium untuk merambat atau bergerak.
7. Bunyi punya frekuensi, amplitudo, dan periode

Frekuensi, amplitudo, dan periode merupakan tiga komponen pengukuran penting yang membentuk bunyi. Pertama, frekuensi merupakan ukuran yang mengukur seberapa sering sebuah gelombang berulang dalam waktu satu detik. Dalam hal ini, frekuensi dihitung dalam satuan Hertz (Hz). Kemudian, ada juga amplitudo, yaitu ukuran yang mengukur sejauh mana partikel bunyi bergerak dalam suatu medium. Terakhir, periode merupakan ukuran yang mengukur berapa lama gelombang bunyi untuk melewati satu siklus. Lebih lanjut, ketiga hal tersebut sangat penting dalam penelitian dan pengukuran gelombang bunyi.
8. Bunyi punya karakter yang sama dengan gelombang longitudinal

Berbagai sumber menjelaskan kalau gelombang bunyi dan gelombang longitudinal merupakan dua hal yang mirip. Hal tersebut bisa terjadi karena keduanya memiliki ciri-ciri, karakteristik, dan sifat yang serupa. Sebagai contoh, entah gelompang bunyi atau longitudinal sama-sama bisa dipantulkan, dibiaskan, dan dilenturkan. Tak hanya itu, bahkan gelombang bunyi sebenarnya merupakan jenis gelombang longitudinal. Secara spesifik, gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang bergerak dan merambat lewat medium atau perantara seperti udara atau air.
Sama seperti manusia, ternyata bunyi memiliki banyak sifat. Nah, sifat-sifat itulah yang mendeskripsikan bunyi dan membuat bunyi menjadi suatu hal yang bisa ditangkap dan didengar oleh telinga manusia. Jadi, apakah kamu sudah paham dan mengetahui tentang sifat-sifat bunyi? Jika sudah, maka kamu tak boleh heran atau kaget jika tiba-tiba kamu bisa menemukan sifat-sifat tersebut di kehidupan sehari-hari secara nyata.
Komentar
Posting Komentar