
Dakotok , BANDUNG - Pelatih Persib Bojan Hodak menyayangkan adanya aksi menyalakan flare atau suar oleh Bobotoh pada pertandingan terakhir Liga 1 melawan Persis Solo.
Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025) malam, harus dinodai dengan penyalaan flare hingga petasan oleh bobotoh di menit akhir.
Alhasil, wasit harus menghentikan pertandingan sebelum waktu selesai, menit 90+3'.
Sejatinya laga penutup ini berjalan indah dan lancar. Namun, ulah oknum suporter mulai dari menjebol gerbang stadion, menyalakan flare dan petasan, membuat Hodak sedikit kecewa.Dia kecewa karena Bobotoh tak pernah belajar dari banyaknya sanksi denda yang selama ini Persib terima.
"Atmosfernya fantastis, tetapi saya sedikit kecewa karena ada beberapa orang yang mulai menyalakan flare dan itu bisa membuat kami terkena denda," kata Hodak dalam konferensi pers pascalaga.
Juru taktik asal Kroasia itu menilai, oknum suporter yang menyalakan flare tidak berpikir dampaknya ke klub.
Flare yang menyala dalam pertandingan sepak bola bakal dijatuhi sanksi denda puluhan juta rupiah untuk tim tuan rumah."Dia itu egois karena dia hanya datang untuk diri sendiri, bukan untuk klub. Jadi dia tahu kami akan terkena denda dan nanti mungkin akan ada pertanyaan 'kenapa kamu (Persib) tidak punya uang?'" ungkapnya.
"Kami ada klub yang sering membayar denda. Itu tidak membantu klub," lanjut dia.
Pada pertandingan ini, Persib Bandung menang 3 - 2 atas Persis Solo dan menguatkan diri sebagai kampiun Liga 1 2024/25.Tiga gol Persib dicetak oleh Gustavo Franca, Tyronne del Pino, dan David da Silva. (mcr27/jpnn)
Komentar
Posting Komentar